Friday, May 2, 2014

40 Keistimewaan Wanita Menurut Islam

1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh.

2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.

4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.

6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

7. Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

12. Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah SAW "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT

20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1000 lelaki yang jahat.

22. Rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

23. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

24. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

28. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.

30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 ½ thn), maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

37. Jika wanita memicit / mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.

38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

39. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

Wednesday, February 5, 2014

mimpi yang sama


 Beberapa kali atau bahkan sering aku bermimpi yang sama:

Ujian sekolah, tapi sadar belum belajar & sangat ketakutan

Sholat tetapi selalu lupa pakai mukena

menginap dengan teman2 di Villa berhantu yang kamarnya banyak

Alm. Papaku sedang sakit

berlari tetapi ngesot

bercumbu dengan pacarku tetapi selalu takut ketahuan

minta maaf kepada seseorang tetapi saat kukejar selalu dia menghilang dan menjauh

bertemu monster saat antri beli karcis




Monday, February 3, 2014

My little boy was born.......

Kehamilan memang membahagiakan, begitu pula yang kurasakan. Kehamilanku yang kedua ini ingin ku kisahkan karena aku merasa ini merupakan pengalaman luar biasa bagiku yang tak terlupakan.
Di usia tujuh bulan kehamilan aku dan suamiku harus dirawat bersama dalam satu kamar disebuah rumah sakit karena demam berdarah. Waktu itu yang kucemaskan hanyalah calon bayiku, bagaimana dengan ‘dia’ ? Memang secara awam trombositku tidak begitu mengkhawatirkan hanya sekitar 135.000 dibanding suamiku yang terus merosot hingga 42.000 saja. Ya Alloh…. jauhkanlah pikiran-pikiran jelek dikepalaku ini…..!!
Setelah keluar dari rumah sakit, kuperiksakan lagi kandunganku ke dokter kandungan dan dia mengatakan kondisi kandunganku Alhamdulillah baik-baik saja, namun untuk ukuran kehamilan tujuh bulan ukuran bayiku terlalu kecil. Karena khawatir akan kondisi bayiku akhirnya aku makan banyak, minum susu, vitamin dan banyak berdo’a tentunya.
Setelah memasuki usia sembilan bulan perutku seperti mengandung anak kembar. Saking besarnya perutku sampai aku tak bisa melihat jempol kakiku ketika berdiri. Banyak sekali komentar orang-orang yang melihat perut besarku, sampai-sampai aku ingin segara melahirkan kalau dengan komentar mereka yang selalu bertanya berulang2 “kenapa belum lahir-lahir, khan udah gede banget perutnya”. “Lha wong belum waktunya kok nanya melulu” gumamku dalam hati.
15 September 2006 anak Pertama ku ulang tahun, perkiraan dokter aku akan bersalin sekitar tanggal 12 September ternyata aku belum juga mulas2. Kata suamiku “coba tanggal lahirnya sama dengan kakak Thalia ya, ultahnya bisa irit nih…”. Akhirnya ku telepon dokter kandunganku kenapa aku belum juga mulas, ternyata aku disuruh segera datang keesokan harinya ke RS.
16 September 2006 aku tiba sekitar pukul 8.00 di Hermina, langkah takut dan cemas sudah pasti menggelayutiku. Bismillahirohmanirohim…., ku masuki ruang bersalin dengan jantung berdebar kencang. akhirnya dokter mengambil keputusan aku harus segera di-induksi. Setelah beberapa jam kok aku belum mulas2 juga? Sudah lebih dari sepuluh orang masuk keruang bersalin dan mereka semua sudah lahiran, aduuuhhh tambah stresss deh. Untung suamiku selalu setia mendukung dan menghiburku. Perawat diruang bersalin bilang sama aku “kayaknya bayinya gede deh bu soalnya perutnya gede bener, kok gak di caesar aja” sambil dia ukur perutku dengan meteran penjahit. Ketika dokter visit lagipun suster tadi bilang ke dokter hasil meterannya. Kelihatannya dokter kandunganku pun jadi ragu, trus di jengkal2 perutku, dan dia menyuruh perawat mengambil alat USG, “beratnya sekitar 4000-4100 gr, lingkar kepalanya sekitar 35cm jadi masih bisa bersalin normal kok bu, karena kalau lebih dari 35 cm baru kami ambil tindakan caesar….”. Sampai tengah malam akupun belum juga mulas, kusuruh suamiku pulang karena aku juga keingetan sama Thalia anakku yang pertama.
17 September 2006 pukul 04.00 dokter kandunganku visit lagi, karena beliau habis menolong persalinan sebelahku. Beliau bilang infus induksinya dicopot dulu aja, setelah aku mandi dipasang lagi dan ditambah kalau waktu kemarin 12 tetes/menit, sekarang 18 tetes/menit. “Kenapa gak 20 tetes/menit aja dok, dari pada gak mules2″ kataku eh tuh dokter cuma senyum-senyum aja. Pukul 5.30 aku dah mandi dan siap2 di induksi kembali, tapi apa yang terjadi ……? belum sampai 5 menit, ya Alloh………..perutkupun mulai mulas, mulas dan makin mulas, ternyata dah bukaan 2. Kutelepon kabar bahagia ini ke suamiku, suamiku tanya dari kapan? dah berapa menit sekali? masih bisa ditahan gak? dah pembukaan berapa? Begitu antusiasnya dia sampai gak tahu kalo disini aku lagi nahan suakiiit. Gak berapa lama suamiku datang disusul mama, kakak, tante dan saudara2 ku yang lainnya. Pukul 13.00 aku bilang sama suamiku kalau aku dah gak tahan sakitnya, aku minta di caesar aja. Tapi suamiku tak lelah memberiku semangat agar aku kuat (thx ya mas…!). Pukul 4.30. aku masih mengerang-ngerang kesakitan sambil marah-marah sama perawat karena dokternya gak nongol2, “masih bukaan 5 kok bu, pokoknya kalo his nya makin kuat dan sering itu berarti dah mau lahir” sambil menyuruhku ambil nafas panjang. Ternyata 5 menit kemudian dokternya datang dan segera “memeriksa dalam” ternyata bukaannya dah lengkap alias bukaan 10. Suamiku tak henti-hentinya menelepon sanak keluarga meminta doa agar lancar. Air ketubanku dah mulai mengalir….. Akupun segera di pindahkan keruang seberang yang lebih privat dan perjuangan yang dramatis pun segera dimulai.
Kuingat dengan jelas suamiku berdiri tegang di sisi kiriku. Saat itu aku disuruh ambil posisi setengah duduk dengan tangan memegang pergelangan kaki……, dokterpun menuntunku dengan baca Bismillah….. akupun disuruhnya mengejan dengan kuat, mengejan…mengejan….dan….mengejan…… tapi blom juga keluar. Akhirnya dokter mengambil gunting untuk melakukan episiotomi (menggunting jalan lahir biar gak robek alami katanya, karena kalau robek alami bakalan robek kemana2 dan menjahitnyapun nanti akan banyak). Setelah tindakan episiotomi yang menurutku ga ada rasanya dibanding rasa mulasku yang amat sangat, akhirnya keluarlah sebuah kepala….. dan akupun disuruh bersiap mengambil nafas panjang untuk mengejan kembali mengeluarkan badannya, mengejan …… mengejan …. dan mengejan lagi …… tapi kenapa susah sekali mengeluarkan badannya? Dokterpun meminta suamiku dan perawat ikut mendorong perutku, sambil tangan dokterpun masuk mencari ketiak anakku dan tangan yang satunya masuk kedalam mulut anakku untuk menariknya keluar. Ayo bu ngejan yang kuat, satuuu, duaa, tigaaaa…… Pukul 17.10 akhirnya si bayipun keluar dibarengi suara seperti botol jamu yang dicabut tutupnya “bluuup” Alhamdulillah kini anakku telah lahir, “laki-laki, terima kasih ya” bisik suamiku sambil mencium keningku. Tapi…… kenapa tidak terdengar suara tangisnya… ???? Seketika kudengar suara microfon di langit-langit memanggil segera dokter anak dan dokter jaga segera keruang bersalin. Tak berapa lama ada tiga orang dokter dan beberapa perawat masuk kekamarku sambil berlarian. Kulihat bayiku diangkat keatas kakinya, pantatnya ditepuk2, digeletakkan lagi dan entah diapakan lagi, tapi yang jelas suamiku yang sedari tadi tak beranjak dari sisikupun berbisik padaku “Ikhlaskan ya….” sambil kulihat matanya yang berkaca-kaca. Tapi ternyata Alloh begitu sayang kepada kami, tak lama kemudian terdengar bayiku menangis pelan, serak, dan akhirnya nyaring sekali. Alhamdulillah ya Alloh, sakit yang kurasakan sirna seketika, pengorbananku terbayar sudah bahkan lebih……
Setelah pengalaman yang dramatis itu terlewati sudah…..kebahagiaanpun segera menyelinap di keluarga kami. Bagaimana tidak?? Kami telah diberi Alloh anugerah yang tak terhingga yang mungkin tidak semua orang mendapatkannya. Kami mempunyai seorang puteri cantik dan bayi laki-laki jumbo!!!!
Ketika itu aku masih berada diruang bersalin karena dokter masih melakukan jahitan padaku sedangkan suamiku berada bersama bayiku untuk mengazaninya. Waktu aku dipindahkan keruang perawatan aku bilang pada perawat kalau aku ingin segera menyusui eksklusif untuk bayiku, tapi perawat tadi bilang…”sabar ya bu, soalnya bayinya masih diobservasi…”. Akupun menganggap kalau ucapan perawat itu wajar, pikirku mungkin dia masih diinkubator…..!!
Tapi tak lama kemudian dokter anak masuk keruanganku dan mengatakan kalau bayiku ada masalah. Duhhh….apa lagi ini??? “Bayi ibukan besar, ketika proses persalinan ibu mengalami kendala mengeluarkan bahu bayi, sedangkan dokter kandungan tidak mau mengambil resiko, karena kalau terlalu lama berhenti dileher pada saat mengejan, bayi akan tercekik dan kehabisan oksigen, dan kalau oksigen habis itu berakibat fatal untuk otak bayi…..ya sekarang yang ingin saya sampaikan adalah kondisi tangan kiri bayi ibu tidak ada respon…..bisa saja karena patah atau syarafnya terjepit pada saat mengeluarkannya”. Whattt….?? aku dan suamiku hanya bisa saling berpandangan. Dokter memberitahu kalau besok akan dilakukan rontgent pada bayiku.
Sampai subuh menjelang ku tak dapat pejamkan mata dengan tenang, padahal tubuhku ini rasanya sangaaat lelah…… seperti habis lari mengeliling gelora bung karno 10X . Pkl 05.00 perawat masuk kekamarku dengan senyum ramahnya. “Mama dede dah haus nih…..” katanya bercanda sambil mendorong kereta bayi mungil dan menaruhnya di sisiku. Namun ada rasa ragu untuk menggendongnya, aduh nak….. maafkan bunda, bunda ingin sekali menggendongmu tapi bunda takut menyakiti tanganmu…..!!! tak terasa air mataku menetes melihatnya…..aku bahagia tapi juga sedih!! Tak bosan kupandangi wajah mungilnya…..
Siang hari bayiku diambil untuk dirontgent, dan ternyata hasilnya tidak ada masalah dengan tulangnya. Tapi dokter memberitahu kalau akan dilakukan tes syaraf esok harinya, dan tes itu tidak dapat dilakukan di RS Hermina tempatku dirawat karena yang memiliki alat tersebut hanya RSPAD dan RSCM. Besok paginya suamiku diminta ikut menemani bayiku ke RSPAD, akupun ingin sekali menemaninya, tetapi tidak diperbolehkan dokter karena kondisiku yang masih lemah. Akhirnya berangkatlah suamiku, bayiku bersama inkubatornya, serta tak lupa kutitipkan pada perawat yang menemaninya perasan air susuku untuk bekal perjalanannya. Jujur…. aku takut mendengar hasinya nanti, takut kalau tak seperti yang kuharapkan….
Setelah suamiku kembali, segera ku berondong ia dengan pertanyaan ” Diapakan dia disana ? Rewel ga selama perjalanan? Bagaimana hasilnya? apa dia bisa sembuh….?”. Suamiku dengan lembut menjelaskan “disana ngantri banget, yang ngantri jendral2, eh tuh jendral2 malah ngalah sama bayi…” duh… ditanya serius malah bercanda! Ternyata kata suamiku disana tangan kiri bayiku di tempel tiga buah kabel yang dihubungkan ke monitor yang gambarnya kayak rumput (abis gag tau namanya), nah diantara tiga rumput tadi ada satu yang rumputnya nggak tinggi…..kata dokter syaraf mungkin rumput yang nggak tinggi tadi adalah syaraf yang trauma akibat ketarik pada proses persalinan. Jadi….tingkatan trauma itu ada tiga level katanya.
  • level 1 bisa pulih kembali seperti sedia kala tapi memerlukan waktu
  • level 2 bisa pulih tapi tidak 100 %
  • level3 syarafnya dah putus
“trus….anak kita level yang mana mas??” kataku. “Nggak tau, semua itu baru bisa dilihat nanti, level 1 aja butuh proses”sahutnya.
Ketika sampai dirumah banyak sekali teman, tetanga dan kerabat datang menengok bayi kami, terlebih mereka penasaran karena sepertinya sudah tersiar kabar ke tetangga2 kalau aku melahirkan bayi “jumbo”. Banyak pujian-pujian yang disampaikan mereka pada bayi kami, ada yang bilang ” Duhh ganteng ya…, besar amat bayinya kayak udah tiga bulan…” tapi ada juga yang berkomentar “Bayinya ganteng amaaat…tapi sayang tangannya ngeplek” Duuhh emang siapa sih yang kepingin kodisinya kayak gini, tuh orang gak bisa ngerasain kali ya, tanpa dia omongin seperti itu juga aku dah luar biasa sedihnya….”
Hari berganti hari tak terasa bayiku dah berumur 1 minggu, pada saat itu aku memang ada jadwal imunisasi sekalian memeriksakan tangan bayiku ke fisio terapi. Ketika di fisio terapi dokter memeriksa respon tangan kiri anakku, ketika itu anakku menangis entah karena haus atau pipis, tapi dokter menahan tangan kanannya yang ketika menangis bergerak-gerak seperti orang main tinju disisi badannya, ternyata kalau bayiku marah dia mulai menggerakkan tangan kirinya… alhamdulillah…..!!! Akhirnya setiap dia menangis dokter menyarankan agar tangan kanannya ditahan agar dia merespon yang kirinya.
Dua minggu usia anakku tangan kirinya gerakannya dah sampai perutnya, walaupun yang kanan bisa sampai kepala. Makin hari makin tinggi gerakannya. Ketika memasuki usia sebulan gerakan tangan kirinya sudak sama seperti yang kanan, kami sangat bersyukur sekali atas kemajuannya. Itu semua berkat doa orang orang yang mendoakan kami.
Dan ketika usianya sekitar tiga bulan, ketika disodorkan mainan atau benda pasti tangan kirinya yang lebih sukses mendapatkan benda.
Sekarang…….usianya sudah dua tahun. Alhamdulil
lah pertumbuhannya sangat baik, semua orang gemas melihat polahnya, rambut kriwilnya, ketawanya, celotehnya, …..ahhh…..Akhtar…Akhtar….. Semoga kamu menjadi anak yang kuat, sholeh, pintar, menjadi Bintang seperti namamu….bintang kelas kek, bintang iklan kek, bintang tamu kek……pokoknya tetap menjadi bintang dihati ayah dan bunda………

Wednesday, August 5, 2009

teman curhat baru....

Tadinya sih gak sengaja lihat2 blognya si Kiky...eh jadi kepingin ikutan punya blog sendiri. Dulu jaman2nya masih SD sampe SMA gw lumayan rajin numpahin semuanya ke diary.....tapi seringnya dibacain ama orang2 yang gak bertanggungjawab gitu deh...buat bahan celaan kalo ngobrol & bercanda. Biasalah namanya juga umur2 segitu yang diceritain masalah BT ama ortu, Bt ama temen, tapi kebanyakan sih masalah cowok...ha...ha....
ya sutralah....gw dah punya temen curhat baru. Kalo dulu gw takut kalo diary gw dibaca orang...ampe nulisnya aja ampe kunci kamar segala, kalo sekarang ya gak lagi lahh....dah gak musim kali ya pake diary yang ada gembok2nya segala....kayak anak gw aja....

Tidur aja banyak gaya.....

Thalia & Akhtar.....malaikat2 kecilku.....tengah tertidur pulas sedari tadi. Thalia tidur disamping adiknya dengan gaya tidur yang khas, ogut menyebutnya "gaya tidur ayah". Memang Thalia selalu tidur dengan posisi tak lazim seperti ayahnya....dengan posisi kaki yang satu lurus, dan yang satunya ditekuk menyilang kaki yang satunya...yahhh pokoknya ribeeeett deh ngeliatnya.......Beberapa orang kerabat atau saudara yang pernah lihat Thalia tidur mungkin heran, termasuk nyokap.....kalo beliau lagi nginep dirumah selalu terbangun untuk nge-benerin kaki Thalia supaya lurus....tapi ya gitu deh....dalam beberapa hitungan aja dah balik ngelipet lagi kayak pistol. Buat ogut itu pemandangan yang dah lumrah banget......'wong ayahnya juga koyo ngono....
Akhtar lain lagi. Tangan yang satunya pegang mobilan, yang satunya pegang dot....kalo gw benerin kakinya yang sering nibanin kakaknya, dia langsung inget sama susunya.....tangan yang pegang mobilan dikenyot2.....lha.....gimana sih....cem-macem....
Belum lagi kalo mereka ngigau....wahhhh sering sahut2an....seringnya sih Thalia & ayahnya....mata merem tapi suka ngobrol nggak nyambung gitu.....ha...ha....dasar Thalia....nyeplak kok gak tanggung2.........